Senin, 02 Agustus 2010

BACAAN KHUSUS BAGI PARA PEMIKIR BEBAS, MENGGUGAT KONSEP TUHAN MONOTEISME, Sebuah Pergulatan Memerdekakan Pikiran


PERINGATAN:
SEKALI LAGI, BAGI YANG EMOSIONAL & TIDAK DEWASA, HARAP SEGERA TINGGALKAN BLOG INI....!


Konsep TUHAN versi agama yang berasal dari Timur Tengah (Yudaisme-Kristianitas-Islam) dipopulerkan sebagai mahabaik, mahasabar, maha pengasih-penyayang, mahapengampun. Dan banyak orang sepakat dan memuja konsep TUHAN MONOTEIS tersebut. Tetapi bagaimana jika terbukti secara tekstual dan faktual (kitab suci) bahwa ternyata TUHAN (versi monoteisme) itu juga adalah TUHAN yang sadis, jahat, brutal, otoriter, pilihkasih, pendendam, pencipta malapetaka, pembinasa kejam, bengis, maha penyiksa, sumber kekerasan, provokator, dsbnya, sehingga tak hayal telah melahirkan umat beragama monoteisme yang juga jahat-brutal-bengis-suka membenci-permusuhan-gemar perang-beringas-suka kekerasan, di sepanjang zaman?

Ah.. itu tabu untuk dibicarakan!, begitu kata banyak orang. Namun, buku Visnu Vardana “KELUAR DARI PENJARA DOGMA: Tamasya Melihat TUHAN yang Dualistik” justru dengan tajam memaparkannya tanpa basa-basi, menerobos batas-batas ketabuan!

Dengan argumentasi yang kuat,
didasarkan ayat-ayat skriptural yang faktual,
dengan penyampaian bahasa sederhana yang lugas dan membumi,
karya ini layak dan perlu dibaca oleh siapa saja yang meminati ranah kajian kritis agama dan ketuhanan.

KELUAR DARI PENJARA DOGMA: Tamasya Melihat TUHAN Yang Dualistik
ISBN: 979252708-7
Tebal: 191 halaman.
Harga: Rp.35.000,-


Back cover:
Sejak halaman awal buku ini akan sontak menyengat nalar pikir pembacanya, Menggetarkan keyakinan yang telah berabad-abad lamanya.
Berbicara apa adanya, tanpa ditutup-tutupi.
Penjara dogma dibobol, jerujinya dihempaskan …
Dogma monoteistik dikuak tanpa basa-basi, melalui teks-teks kitab suci yang dilihat dengan jujur apa adanya.
Hanya bagi yang berdaya nalar!


DAFTAR ISI:
Ucapan Terimakasih
Sambutan (Leonardo Rimba)
Pengantar (Frans Donald)
Penutup
Pengantar Penulis
Pendahuluan
Bab 1, Mengeluarkan TUHAN dari Penjara Dogma
Bab 2, TUHAN Yudaisme, Baik dan Sadis, Dualistik
Bab 3, Bagaimana dengan Islam?
Bab 4, Maha Pencipta
Bab 5, Memandang Sifat Pencipta dari Karya Ciptaan-Nya
Bab 6, Suka Mengutuk dan Akibatnya
Bab 7, Kasih Tuhan Adalah Kasih Yang Bersyarat
Bab 8, Hukuman Neraka
Bab 9, Maha Kuasa dan Pengasih?
Bab 10, TUHAN Yang Haus Darah
Bab 11, Takdir atau Melawan Takdir?
Bab 12, Bebas dari Penjara Dogma
Pembuka
Daftar Bacaan Inspirasi


*****

Beberapa Komentar Pembaca:


“Saya telah selesai membaca buku Visnu Vardana:" Keluar dari penjara dogma". Buku yang ditulis dengan bahasa yang sederhana tapi jujur apa adanya. Saya akan simpan buku itu agar ketika anak2 saya sudah besar nanti akan saya berikan kepada mereka agar mereka bisa berpikir bebas "free thinker" dan tidak ditawan oleh pikiran yang sudah disediakan oleh orang lain ratusan tahun yang lalu. - Sucitro

 

Buku semacam ini sangat perlu! Bikin otak ajipp! Buat gue buku KDPD itu seperti jiwa pemberontak yang baik. Lugas banget.Tajam? jangan ditanya lagi deh. Berani? wah sangat! Malah gue yang jadi rada takut pas ngebacanya, hahaha…” – S.L.

Buatku, setelah membacanya, buku ini merupakan tamasya spiritualis yang terlalu mendebarkan, bikin spot jantung… namun sungguh aku merasa tercerahkan, bahkan , setelah direnungkan kembali, aku merasa terhibur hatiku, trims buat penulis, bener-bener buku yang langka!” – Oran.

hanya satu kata yang paling tepat untuk buku VV ini: KEREEENNN…! Atau kalau mau pake kata lain, itu adalah: JEMPOOOOL…!” – NN.

“Waktu lihat judulnya pertama kali sih serem. Dan setelah kubaca, wah…lebih serem lagi!” - Elda

"Saya pertamakali dapat info buku ini dari kakak saya di Jepang, katanya di kumpulan orang-orang disana buku ini sangat terkenal” – Agung A. (Denpasar, Bali)


“Waaah, … kalau jatuh ke tangan M**, pasti buku ini akan dibilang sesat!” – Idham

“Bukunya Bagus, Apa yg Visnu, gugat & pertanyakan adalah sama dgn gugatan & pertanyaan semua org yg pemikir. Jadi wajar akan diamini banyak orang! Hanya saja sejauh ini belum ada yg membukukan suara hati mereka, seperti Visnu ini! Selamat untuk penerbit dan Penulis Visnu Vardana, semoga sukses dan peredaran buku ini bisa mulus. Sehingga mencerdaskan putera-puteri Indonesia dalam berwawasan dan beragama. Thanks.” – R.B.S. (Jakarta)

“…aku kira misi buku Keluar dari Penjara Dogma ini sudah jelas, mengkritisi konsep Tuhan versi agama monoteisme yang memang problematis, titik.” – Iyan.

“Dalam dunia perbukuan, yang saya ketahui, salah satu ciri buku bisa disebut menarik adalah ketika suatu buku dibuka secara acak pada halaman manapun akan terjumpai hal yang menarik, dan buku ini punya ciri tersebut. Tapi memang isinya cukup menyeramkan.” – H. I.

“SUDAH SAYA BACA BUKU VISNU VARDANA. LUAR BIASA BAGI SAYA!! …TERIMAKASIH BANYAK SAYA SAMPAIKAN KEPADA PENULIS. HARUS ADA ORANG YANG RELA MENULIS BUKU SEPERTI INI AGAR KEBOHONGAN TIDAK MERAJALELA. SALAM.” – S.W



***********

INFO PEMBELIAN:
Sejauh ini belum banyak toko buku populer yang berani menjual buku "panas" ini. (masih baru tersedia di beberapa toko buku wilayah Jawa Barat: Bandung, Cirebon dan sekitarnya)
Pemesanan langsung sudah dapat dilayani dengan menghubungi langsung / SMS ke no.HP. 08179719991, dan selanjutnya pembayaran (via Rek. BCA atau BRI) dan pengiriman (via kilat khusus) akan diatur.
(Pembelian lebih dari 1 mendapat diskon khusus)

Rabu, 21 Juli 2010

KELUAR DARI PENJARA DOGMA: Tamasya Melihat TUHAN yang Dualistik

:

Sejak halaman awal buku ini akan sontak menyengat nalar pikir pembacanya,
Menggetarkan keyakinan yang telah berabad-abad lamanya.
Berbicara apa adanya, tanpa ditutup-tutupi.
Penjara dogma dibobol, jerujinya dihempaskan …
Dogma monoteistik dikuak tanpa basa-basi, melalui teks-teks kitab suci yang dilihat dengan jujur apa adanya.
Hanya bagi yang berdaya nalar !

***
UCAPAN TERIMAKASIH PENULIS:

Terimakasih kepada alam semesta beserta segala isinya, yang terlihat dan tak terlihat, yang sudah tercipta, sedang diciptakan dan yang masih akan diciptakan.

Terimakasih buat Ayu Utami dengan “Bilangan Fu”-nya. Setidaknya, setelah bertamasya bersama Bilangan Fu-lah menjadikan suatu pemicu, saat, yang pertama kali menyentakku untuk mulai segera menyusun pemikiran yang sudah lama berada dalam sanubari ini, menjadi sebuah buku.

Terimakasih untuk penerbit yang bersedia menerbitkan karyaku ini. Saya kira tak banyak penerbit “berani” menerbitkan naskah buku ini.

Terimakasih buat semua pihak yang tak tersebutkan satu persatu, yang terlibat langsung atau pun tak langsung dalam terciptanya karya buku ini.

Terbesar, terimakasih kepada TUHAN monoteistik. Buku ini menjadi ada karena dan membahas tentang Engkau. Tanpa keberadaan-Mu, TUHAN, buku ini niscaya tak akan pernah ada, bahkan terpikir untuk dibuat pun tidak.

***

"Memang, saya sadar, mengeluarkan TUHAN (monoteis) dari penjara dogma yang telah dibangun oleh para agamawan selama ribuan tahun bukanlah hal yang mudah dan atau aman-aman saja. Sebab para ‘prajurit’ atau ‘laskar’ penjaga dogma tentu saja tak khayal bisa menjadi marah. Tetapi mereka tak akan bisa protes secara berlebihan, sebab apa yang sedang saya lakukan hanyalah menyajikan data dan fakta yang justru bersumber dari teks-teks suci monoteistik itu sendiri, bukan yang lain, juga bukan dari pikiran saya sendiri. Dan teks-teks yang saya ajukan adalah teks yang terang dan jelas (Arab: mukhamat) dan bukan teks yang bermakna amsal/tamsil atau perumpamaan saja (Arab: mutasyabihat).
Konsep TUHAN yang selama ini terpelihara dalam pikiran dan sistem agama monoteisme ..., yang telah mapan ribuan tahun lamanya, sedang saya bongkar. Saya bongkar tanpa basa-basi dan sangat skriptural atau kitabiah. ‘Jeruji penjara’ yang orang sebut sebagai kemahasucian, kemahabaikkan, kemahaadilan, kemahakuasaan, kemahapengampunan, semuanya itu saya bebaskan, dengan rasional, akal sehat, nurani yang jujur dan data faktual yang otentik, saya keluarkan konsep TUHAN yang maha-maha seperti itu dari dalam “penjara dogma”. Dan itu semua mungkin akan “menyeramkan” atau “menakutkan” bagi sebagian orang. Tapi saya kira niscaya siapa saja tidak perlu takut dengan semua pemikiran yang saya tuangkan dalam buku ini, sebab di sini saya bukan sedang melawan TUHAN atau teks agama apapun juga, melainkan yang sedang saya lakukan hanya mendobrak penjara dogma, sehingga penjara itu tak kan lagi membelenggu dengan keangkuhannya." (kutipan halaman 40-41)

“Setelah keluar dan terbebas dari penjara dogma, kemudian membaca dengan seksama dan jujur ayat-ayat biblikal yang menceritakan TUHAN (Dewa, elohim, God)-nya Israel, yaitu Yahwe, saya langsung dapat menyimpulkan bahwa TUHAN versi Israel (Yahwe) adalah TUHAN yang bukan hanya baik (banyak orang menyebutnya: “Maha Baik”), tapi juga sekaligus adalah TUHAN yang bersifat barbar: sadis, brutal dan keras. …. TUHAN yang selama ini saya kenal dari apa yang disebut sebagai kitab suci Abrahamik, memang adalah TUHAN yang sadis dan keras. Sadis dan keras dalam arti yang sesungguhnya. ….” (hal. 47, 48)

TUHAN pun pernah berdusta, iblis pernah jujur ... (hal. 99 - 103)

 Pada 11 September 2001 jam 8.46 pagi, sebuah pesawat komersial meluluhlantakkan menara utara World Trade Center New York City – serangan teroris atas nama Allah, dalam waktu 102 menit kemudian lebih dari 3000 orang kehilangan nyawa. Juga, ketika Osama Bin Laden, Noordin Muhammad Top, Imam Samudera dan segenap jaringan Islam radikal (sebagian orang menyebutnya: teroris) yang ada di seluruh dunia, kita tanyakan kepada mereka: mengapa kamu membunuh orang-orang dengan bom mobil atau bom bunuh diri atau bom dalam bentuk apapun juga yang mengerikan? Mereka akan dengan sangat yakin menjawab: kami disuruh Allah untuk membunuh orang kafir di mana pun berada! (hal. 113)
Kitab suci Abrahamik memang melegitimasi kebrutalan. Perintah TUHAN untuk membunuh orang yang dianggap kafir memang sudah ada sejak dahulu kala, bahkan jauh sebelum Islam tampil di Arab,... (hal.114)

 Allah, menurut Al Quran, adalah Allah yang sangat keras siksa-Nya (Qs. 59:4,7), Al Muntaqim (Maha Penyiksa). Allah yang sangat keras siksa-Nya itulah yang telah merancang neraka dengan bahan bakar manusia dan batu, yang dijaga oleh malaikat yang berwatak keras pula, sebagaimana tertulis dalam Al Quran:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang (kayu) bakarnya manusia dan batu; yang menjaganya malaikat yang kasar, yang keras, mereka tidak mendurhakai Allah (terhadap) apa-apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka melaksanakan apa yang diperintahkan.” (At Tahrim/66:6) Sangat ironis, TUHAN, yang konon katanya MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG itu, ternyata, menurut Al Quran, adalah TUHAN yang juga telah menyiapkan ‘tungku panggangan raksasa’ (baca: neraka) yang dijaga oleh malaikat berwatak kasar dan keras, bagi siapa saja yang saat hidup di dunia telah tidak taat atau dianggap tidak taat kepada-Nya... konsep TUHAN yang identik dengan “monster” yang berjiwa kejam tak berbelas kasih dan seakan seperti psikopat yang akan puas dan tersenyum ketika menyaksikan manusia menggelepar kepanasan berteriak-teriak kesakitan tak terperikan? (bab 8)  

 TUHAN yang haus darah ... (diulas dalam bab 10)

 Sekali Anda beragama monoteis yang dogmatis, Anda akan terjebak. Anda menjadi tawanan penjara dogma... (hal. 169) .....  



***
HARGA @Rp. 35.000,-
Untuk yang berminat buku "panas" tersebut, langsung saja hubungi ke penerbitnya : telp./SMS 08179719991